Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

JSA & Risk Assesment Module K3

jsa-risk-assesment

Definisi Risk Assessment dan JSA
Risk Assessment adalah suatu cara mengevaluasi dan menentukan tingkat resiko berdasarkan hasil identifikasi bahaya yang telah dilakukan.

Resiko didefinisikan sebagai hasil kombinasi dari peluang terjadinya paparan bahaya dan tingkat keparahan yang dihasilkan. 

Risiko dapat dikomposisikan menjadi dua komponen, yaitu:
Likelihood : Peluang terjadinya risiko.
Impact / Severity : Tingkat keparahan.

Risiko adalah kombinasi terjadi paparan bahaya dengan ukuran kemungkinan (probability) yang akan menimbulkan kerugian dengan ukuran tingkat keparahan (Severity).

Kegiatan perusahaan mengandung risiko yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan seperti kecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan kerusakan.

Risiko K3 dan Lingkungan dapat terjadi baik dari internal maupun eksternal operasi perusahaan.
Hal yang tidak boleh tidak dalam mengelola project adalah tepat waktu, masuk anggaran, dan sesuai spesifikasi.

Pengelolaan risiko project ditujukan terhadap ancaman proyek tidak dapat dikerjakan, penyimpangan waktu, atau melebihi anggaran atau tidak sesuai spesifikasi.

JSA adalah Prosedur yang membantu mengintegrasikan prinsip-prinsip dan praktek K3 yang diterima ke dalam pekerjaan tertentu. Dalam sebuah JSA, setiap langkah dasar dari pekerjaan adalah mengidentifikasikan potensi bahaya dan merekomendasikan cara paling aman untuk mengerjakan sebuah tugas. 

Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Pembuatan JSA
Harus diketahui dan dimengerti seluruh karyawan yang bersangkutan 
Pastikan diikuti oleh seluruh karyawan yang bersangkutan 
Harus selalu ditinjau kembali (review), dan harus selalu diperbaiki dan ditingkatkan. 


Manfaat JSA
Salah satu metode yang digunakan adalah observasi terhadap pekerja yang melakukan pekerjaan sebenarnya. Keuntungan dari metode ini adalah tidak tergantung dari daya ingat individu dan proses yang ada bahayanya saat itu. Untuk pekerjaan yang frekuensinya jarang, metode in tidak praktis.

Salah satu pendekatan adalah mempunyai kelompok pekerja dan pengawas berpengalaman melakukan diskusi untuk analisis. Keuntungannya adalah lebih banyak orang yang terlibat dengan pertimbangan pengalaman, dan mereka lebih siap menerima prosedur kerja yang akan dihasilkan. Anggota komite K3 harus berpartisipasi dalam proses ini.

Manfaatnya antara lain :
Pekerjaan menjadi jelas dalam tahap persiapan, 
Dapat mengidentifikasi bahaya yang tidak terdeteksi sebelumnya,
Dapat meningkatkan pengetahuan pekerjaan dari pihak yang berpatisipasi,
Awareness K3 meningkat, 
Komunikasi antara pekerja dan pengawas meningkat,
Prosedur kerja yang aman yang disepakati terpromosikan, 
Sebagai bahan ajar dalam job training dan materi briefing dalam pekerjaan yang bersifat insidentil, 
Sebagai standard inspeksi atau observasi K3,
Dapat secara komprehensif untuk penyelidikan kecelakaan.

Demikianlah artikel mengenai Job Safety Analysis / JSA & Risk Assesment Module - K3 lulusandiploma, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, referensi dan rujukan yang kami peroleh. Kami berharap agar pembaca sekalian memberikan kritik dan masukannya di kolom komentar untuk membangun kami kedepannya menjadi yang lebih baik lagi. Semoga artikel ini bermanfaat, wassalamualaykum warahmatullahi wabarakatu.
Sandiok
Sandiok QHSE Officer PT. Nindya Karya | D3 Fire and Safety of Balongan Oil and Gas Academy

Posting Komentar untuk "JSA & Risk Assesment Module K3"